Cara Memahami Populasi Satwa Liar

KOORDERS INSTITUTE – Menguti buku Dasar-Dasar Ekologi Kuantitatif, Istilah “populasi” diartikan secara berbeda dalam berbagai ilmu pengetahuan: (1) Dalam demografi manusia, populasi adalah sekumpulan manusia di suatu wilayah tertentu, (2) Dalam genetika suatu populasi adalah sekelompok individu kawin silang dari spesies yang sama, yang terisolasi dari kelompok lain, dan (3) Dalam ekologi populasi, suatu populasi adalah sekelompok individu dari spesies yang sama yang mendiami wilayah yang sama.

1. Arti Populasi

Dalam terminologi umum, populasi adalah sehimpunan individu atau kelompok suatu jenis mahluk hidup yang tergolong dalam satu spesies (atau kelompok lain yang dapat melangsungkan interaksi genetik dengan jenis yang sama) dan pada suatu waktu tertentu menghuni suatu waktu tertentu menghuni suatu wilayah atau tata ruang tertentu (Tarumingkeng, 1994).

Daftar Isi

Mengutip dari buku Dasar-Dasar Ekologi Kuantitatif, populasi dapat ditentukan pada berbagai skala spasial. Populasi lokal dapat menempati tambalan habitat yang sangat kecil seperti genangan air. Sekumpulan populasi lokal yang terhubung dengan individu yang menyebar disebut metapopulasi. Populasi dapat dianggap pada skala wilayah, pulau, benua atau lautan. Bahkan seluruh spesies dapat dipandang sebagai suatu populasi. Populasi berbeda dalam stabilitasnya. 

Beberapa di antaranya stabil selama ribuan tahun. Populasi lain bertahan hanya karena imigrasi terus-menerus dari daerah lain. Di pulau-pulau kecil, populasinya sering punah, tetapi kemudian pulau-pulau ini dapat menjadi stabil kembali. Terakhir, terdapat populasi sementara yang terdiri atas organisme pada tahap tertentu dalam siklus hidupnya. Misalnya larva capung hidup di air dan membentuk hemipopulasi (istilah Beklemishev). 

Dalam studi populasi, lazimnya para peneliti menentukan sendiri secara arbiter kriteria yang membatasi populasi yang akan ditelitinya. Sebagai contoh seorang peneliti dapat secara arbiter menentukan: populasi Hyblaea puera pada persemaian Tectona grandis di Ngawi, populasi rusa bawean (Axis kuhlii) di Cagar Alam dan Suaka Margasatwa Pulau Bawean, populasi macan tutul jawa (Panthera pardus melas) di Taman Nasional Ujung Kulon, dan seterusnya. 

Namun demikian, dalam mempelajari populasi penting untuk melihat bagaimana populasi saling terkait satu sama lain dengan habitat atau lingkungannya yang secara sederhana dapat digambarkan dalam hubungan jejaring makanan atau tingkat trofik (trophic level) setiap mahluk hidup. Bagaimana komponen ekologi dan lingkungan serta hubungan antara ekologi saling berinteraksi dengan lingkungannya ditinjau dari segi populasinya. 

Bagan tersebut menjelaskan bahwa dari segi populasi ekologi dapat didefinisikan sebagai hubungan antara kerapatan biomas populasi dengan lingkungan, interaksi antar (inter) populasi dan dalam (intra) populasi, serta efek populasi terhadap lingkungan (Tarumingkeng 1994).

Mengutip dari buku Dasar-Dasar Ekologi Kuantitatif, masalah utama dalam ekologi populasi adalah mendapatkan karakteristik populasi dari karakteristik individu. Adapun karakteristik atau sifatsifat khas yang dimiliki oleh suatu populasi di antaranya: 1) kerapatan (densitas), 2) laju kelahiran (natalitas), 3) laju kematian (mortalitas), 4) sebaran (distribusi) umur, 5) potensi biotik, 6) sifat genetik, 7) perilaku, dan 8) pemencaran (dispersi).

Gambar. Hubungan Trophic Level (Rahman, 2021). Sumber : Buku Dasar-Dasar Ekologi Kuantitatif
Gambar. Ekologi, Lingkungan dan Hubungan antara Ekologi dan Lingkungannya. Sumber : Buku Dasar-Dasar Ekologi Kuantitatif

2. Ukuran Populasi

Mengutip dari buku Dasar-Dasar Ekologi Kuantitatif, ukuran populasi merupakan suatu ekspresi statistik yang dapat memberikan informasi mengenai nilai rata-rata, minimum dan maksimum dari jumlah individu dalam suatu populasi tertentu. 

Pendugaan ukuran populasi secara umum dapat dinyatakan sebagai, yakni: (a) ukuran kelimpahan atau jumlah individu total populasi yang sering dinotasikan sebagai N, dan (b) ukuran kepadatan populasi atau jumlah individu suatu populasi pada luas kawasan tertentu atau jumlah individu per unit luasan tertentu. 

Namun demikian, informasi tentang jumlah individu saja sering kali tidak memberikan manfaat dan sulit diinterpretasikan secara biologis maupun ekologis. 

Informasi tentang ukuran populasi hanya akan memiliki makna apabila batas-batas wilayahnya diketahui atau terdapat perbedaan yang jelas antar batas kawasan yang diamati. Meskipun demikian, informasi tentang kepadatan populasi juga memiliki kelemahan karena tergantung pada tujuan pengamatan. 

Bagi penelitian terkait zoogeografi maupun pengelolaan populasi satwaliar, informasi tentang kepadatan populasi pada umumnya tidak begitu diperlukan. Mengutip dari buku Dasar-Dasar Ekologi Kuantitatif, informasi kepadatan populasi lebih diperlukan dalam studi-studi tentang perilaku satwaliar, reproduksi, kemampuan hidup (survival), emigrasi dan imigrasi satwaliar.

Referensi Buku

Rahman, Dede Aulia. 2021. Dasar-Dasar Ekologi Kuantitatif. Penerbit IPB Press. Bogor

Referensi Lainnya

Tarumingkeng RC. 1994. Dinamika Populasi: Kajian Ekologi Kuantitatif. Pustaka Sinar Harapan dan Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta.

bagikan artikel

Share on facebook
Share on email
Share on twitter
Share on linkedin
Share on whatsapp

2 Comments

  1. Thanks artikelnya

  2. Sobat Koorders, artikel ini ditulis untuk memberikan wawasan tentang populasi keanekaragaman hayati. Semoga bermanfaat

Leave a Reply to Koorders Cancel

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Archives

Categories